Jumat, 21 Agustus 2009

    seting telkom speedy

    jaringan Komputer Setting Gateway Telkom Speedy

    Artikel Jaringan Komputer tentang bagaimana caraSetting Mikrotik RouterOS PPPoE Client Sebagai Gateway Telkom Speedy.

    Dengan jaringan komputer yang baik tentu jaringan internet pasti lebih kenceng.

    Setup modem adsl anda sebagai bridge protocol mode.

    Settingnya dapat anda temukan dari manual masing-masing modem Biasanya setting bridging protocol pada beberapa modem, ada pada menu Advance setup > WAN.

    Kemudian lakukan save/reboot.

    Selesai setting modem sebagai bridging (password dan user ID tidak tersimpan dimodem).

    Bagi yang ingin mengganti IP address default modem bisa di konfigurasi terlebih dahulu melalui PC client.

    Caranya : Masuk ke ke modem melalui browser dan masuk ke menu (biasanya) Advance Setup > LAN IP Address Contoh 192.168.1.1 lakukan save/reboot. (sekarang IP modemnya adalah 192.168.1.1) Kemudian lakukan pengubahan IP juga pada komputer client (tempat anda melakukan setup modem) menjadi (misalnya) 192.168.1.2 selesai.

    Buka browser dan coba ketik IP modem (192.168.1.1 ). Berhasil?

    Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya. Tentukan IP Address masing-masing LAN card anda.

    (dibutuhkan minimal 2 LAN Card pada komputer yang akan dipasangi mikrotik) Card LAN yang akan ke modem 192.168.1.2 (PUBLIK) Card LAN yang akan dimasukkan ke hub/switch untuk jaringan lokal 192.168.10.254 (LAN).

    Semua perintah yang kita ketikkan disini berbasis text (text mode) dan dilakukan di mesin mikrotiknya Agar tidak bingung, Lakukan perintah untuk memberi nama masing2 Card Ethernet tadi. Memberi nama pada masing2 Card Jaringan

    >interface ethernet set ether1 name=PUBLIK

    >interface ethernet set ether2 name=LAN

    Setting IP Address untuk masing2 Card Lan tadi

    /ip address add address=192.168.1.2/24 interface=PUBLIK

    /ip address add address=192.168.10.254/24 interface=LAN

    Memasukkan entry PPPoE Client. Perintah ini sudah bisa dilakukan lewat klien dan menggunakan Winbox/ gui)

    /interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom interface=PUBLIK service-name=Internet disabled=no

    (username dan password cuman perumpamaan)

    Gateway — Routingnya dan masquerading

    /ip route add gateway= 125.167.122.1 (IP Gateway Telkom bukan IP yang static kita) IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip pppoe client anda.

    Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan pada mode bridging seperti diatas.

    Pada menu Device Info akan tampil informasi Default Gateway dan IP client pppoe anda.

    Selanjutnya Masquerading, untuk penerusan perintah dari routing yang diteruskan ke NAT Firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi

    /ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet Setting DNS dengan perintah di terminal winbox.

    /ip dns set primary-dns=202.134.1.10

    /ip dns set primary-dns=203.130.206.250

    /ip dns allow-remote-request=yes Selesai..

    tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.

    Jika anda ingin sharing ke komputer client jangan lupa masukkan ip gateway pada settingan Network Connection (windows) sesuai dengan IP LAN (192.168.10.254) pada mikrotik anda.

    Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber.

    Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik.

    Setting Web Proxy Transparant /ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=dipanegara.

    proxy transpa rent-proxy=yes

    /ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.10.254/24 (portnyas bisa kita tentukan sendiri misalnya 3128 dll)

    Jangan lupa untuk menset IP gateway client anda ke 192.168.10.254 agar terkoneksi ke server mikrotik

    Demikian tutorial singkat jaringan komputer mikrotik sebagai gateway koneksi ke speedy dgn metode Bridging.

    JIka terjadi masalah, biasanya ada pada setting gateway, untuk itu bisa dicoba menambahkan perintah pada :

    /interface pppoe-client add name=pppoe-user-telkom user=telkom password=123@telkom.net interface=public service-name=internet disabled=no add-default-route=yes


    Sabtu, 08 Agustus 2009

    info kom

    Hasil Pencarian: INFORMATIKA: Pengertian Multimedia

    ">Peranan IT dalam Sistem Informasi Manajemen: PERANAN TEKNOLOGI

    Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.

    speedy


    speedy??
    1. Apa yang dimaksud dengan Speedy?
    SPEEDY adalah nama produk Layanan Internet Access End to End dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sd BRAS (Broadband Remote Access Server)

    2. Apa yang dimaksud dengan Speedy Multispeed?
    Speedy Multispeed adalah pemberian kesempatan kepada pelanggan Speedy untuk memilih jenis paket layanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Speedy dipasarkan dalam 7 (tujuh) paket layanan sebagai berikut

    infonet

    Langkah 1:
    klik Start => Control Panel

    Langkah 2 :
    Double klik Network Connection Icon

    Langkah 3 :
    double klik pada Local Area Connection kemudian pilih General dan klik Properties

    Langkah 4 :
    pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties

    Langkah 5 :
    Pilih Obtain an IP address automatically and Obtain DNS server address automatically, kemudian klik OK

    Langkah 6 :
    Masukkan alamat web Port ADSL 2/2 Router’s default IP address : ”192.168.1.1” pada kotak Address, kemudian tekan enter.

    Langkah 7 :
    Masukkan Username : admin dan Password admin, kemudian klik OK.

    Langkah 8 :
    Setelah Log In, anda akan masuk pada SANEX’s Home

    Klik Advanced Setup => Klik Edit

    Kolom VPI diisi 8
    Kolom VCI diisi 81, kemudian klik Next

    Pilih settingan PPP over Ethernet (PPPoE) pada Connection Type => klik Next

    Kolom username diisi nomer speedy diikuty @telkom.net, misalnya 111212223244@telkom.net This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it
    Kolom Password diisi sesuai dengan password yang diperoleh => Next lalu Klik Next lagi.

    Lalu Klik Save

    Klik Save/Reboot

    Untuk memastikan apakah modem sudah connect atau belum, klik Device Info

    Ada tulisan This information reflects the current status of your DSL connection.
    modem SANEX telah berhasil di install

    Langkah 9:
    modem SANEX sudah connect dan siap melakukan browsing dengan memasukkan alamat web pada kolom Address, misalnya www.google.com, www.friendster.com, www.jobkerja.blogspot.com

    Sumber : speedybandung.blogspot.com

    penamaan host

    Penamaan host

    Penamaan dalam herarki

    penamaan-ip.bmp (28286 bytes)

    Penamaan disimpan dan dikelola secara herarkis oleh server Domain Name Service (DNS). DNS pusat (yaitu root) mendelegasikan subdomain ke pengelola subdomain di bawahnya. Demikian seterusnya.
    Untuk memperoleh sebuah domain, seseorang harus mendaftar (biasanya dengan biaya) ke pengelola domain di atasnya. Misalnya, untuk memperoleh "unpar.ac.id", harus mendaftar ke pemegang domain "ac.id".

    Hubungan nama dan alamat dalam TCP/IP disimpan dan dikelola oleh server yang menyediakan pelayanan Domain Name Service (DNS). Penterjemahan nama-alamat dapat dilakukan dua arah dan tidak harus sama.

    Misalnya:

    • IP=10.1.1.12 diberi nama intern-12.unpar.ac.id
    • main-router.unpar.ac.id diberi IP=10.1.1.12

    Penterjemahan nama ke IP dan sebaliknya dapat dilakukan secara:

    1. Statis dengan menggunakan file "C:\WINDOWS\HOSTS." (MS-Windows) atau "/etc/hosts" (UNIX, netware), atau
    2. Dinamis dengan DNS server. Akses ke internet menuntut konfiguras dinamis.

    Contoh file HOSTS

    # baris yang diawali dengan tanda # diabaikan
    # kolom-1 kolom-2 kolom-3
    # IP nama-panjang nama-pendek

    # sebaiknya baris berikut ini ada dan tidak diganti
    127.0.0.1 localhost

    # komputer yang sering dihubungi
    10.210.1.2 home.unpar.ac.id home
    10.210.1.1 proxy.unpar.ac.id proxy
    167.205.206.59 www.gema.or.id gema

    # isian berikut ini pasti salah
    10.1.1.267 ngeledek.unpar.ac.id ngeledek

    127.0.0.1 mycomputer.mydomain mycomputer

    Konfigurasi DNS untuk UNIX ada di file /etc/resolv.conf

    Utilitas UNIX: nslookup
    Mencari alamat IP dari main-router.unpar.ac.id dan nama dari IP-nya. Setelah selesai, gunakan ^D atau exit.

    [gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
    Default Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1

    > main-router.unpar.ac.id
    Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1
    Name: main-router.unpar.ac.id
    Addresses: 10.1.3.1, 10.100.100.10, 10.210.1.7

    > 10.1.3.1
    Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1
    Name: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1

    > ngawur.unpar.ac.id
    Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1
    *** dhcps.unpar.ac.id can't find ngawur.unpar.ac.id:
    Non-existent host/domain

    >

    Utilitas UNIX: dig
    Mencari alamat IP dari main-router menggunakan dig.

    [gatut@bsd02 gatut]$ dig main-router.unpar.ac.id
    ;<<>> DiG 8.2 <<>> main-router.unpar.ac.id
    ;; res options: init recurs defnam dnsrch
    ;; got answer:
    ;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY, status: NOERROR, id: 6 ;; flags: qr aa rd ra; QUERY: 1, ANSWER: 3, AUTHORITY: 3, ADDITIONAL: 7 ;; QUERY SECTION: ;; main-router.unpar.ac.id, type = A, class = IN ;; ANSWER SECTION: main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.100.100.10 main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.210.1.7 main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.1.3.1 ;; AUTHORITY SECTION: unpar.ac.id. 1H IN NS home.unpar.ac.id. unpar.ac.id. 1H IN NS student.unpar.ac.id. unpar.ac.id. 1H IN NS main-router.unpar.ac.id. ;; ADDITIONAL SECTION: home.unpar.ac.id. 1H IN A 167.205.206.60 home.unpar.ac.id. 1H IN A 10.210.1.2 student.unpar.ac.id. 1H IN A 167.205.206.58 student.unpar.ac.id. 1H IN A 10.210.1.3 main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.100.100.10 main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.210.1.7 main-router.unpar.ac.id. 1H IN A 10.1.3.1 ;; Total query time: 20 msec ;; FROM: bsd02.unpar.ac.id to SERVER: default -- 10.1.3.1 ;; WHEN: Wed Jun 16 16:49:11 1999 ;; MSG SIZE sent: 41 rcvd: 267 [gatut@bsd02 gatut]

    Keterangan:

    • Alamat main-router ada 3 buah, yaitu 10.100.100.10, 10.210.1.7, dan 10.1.3.1. Tampak dari jenis record alamat (IN A).
    • Nama host untuk IP 10.1.3.1 adalah dhcps.unpar.ac.id
    • Pemegang domain unpar.ac.id ada di 3 server, yaitu: home.unpar.ac.id, student.unpar.ac.id, dan main-router.unpar.ac.id
    • Masing-masing alamat server tersebut dapat dilihat di "ADDITIONAL SECTION".

    Menelusuri pendelegasian domain dari pusatnya.

    Setiap DNS server dapat mengaku memegang kendali atas sejumlah domain. Apabila ada keraguan tentang kepemilikan domain, harus ditelusuri dari pusat pengendali. Jenis record yang diteliti adalah "SOA" (Start Of Authority) dan diminta domain "root" (titik).

    [gatut@bsd02 gatut]$ nslookup
    Default Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1
    > set type=soa
    > .
    Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1
    Non-authoritative answer:
    (root)
    origin = A.ROOT-SERVERS.NET
    mail addr = hostmaster.INTERNIC.NET
    serial = 1999061500
    refresh = 1800 (30M)
    retry = 900 (15M)
    expire = 604800 (1W)
    minimum ttl = 86400 (1D)

    Authoritative answers can be found from:
    (root) nameserver = D.ROOT-SERVERS.NET
    (root) nameserver = C.ROOT-SERVERS.NET
    D.ROOT-SERVERS.NET internet address = 128.8.10.90
    C.ROOT-SERVERS.NET internet address = 192.33.4.12
    [ sebagian output dipotong untuk menghemat halaman]
    >

    Subdomain berikutnya, misalkan "id." dipegang oleh "ns1.id" bersama sejumlah server pendukung.

    > id.
    Server: dhcps.unpar.ac.id
    Address: 10.1.3.1

    Non-authoritative answer:
    id
    origin = ns1.id
    mail addr = hostmaster.idnic.net.id
    serial = 1999061605
    refresh = 28800 (8H)
    retry = 10800 (3H)
    expire = 604800 (1W)
    minimum ttl = 172800 (2D)
    > server hostmaster.idnic.net.id
    > ac.id.

    nslookup berfungsi untuk menelusuri data berdasarkan jenis record. Beberapa jenis record:

    A Adress alamat
    CNAME Canonical Name (Alias) Nama lain
    HINFO Host Info, CPU, OS Keterangan tentang host, biasanya tentang CPU dan OS
    MX Mail eXchange mail server yang dapat digunakan apabila host tidak dapat dihubungi. Biasanya ada beberapa server dengan urutan prioritas.
    NS Name Server Server yang melayani permintaan data domain ybs
    PTR Pointer Nama host atas alamat IP atau penunjuk menuju informasi lain
    SOA Start Of Authority Informasi pemilik otoritas domain
    WKS Well Known Service Penyedia layanan

    Jenis lainnya dapat dilihat di manual (man nslookup).

    Mengkonfigurasi komputer secara terpusat.

    BOOTP

    Ketika workstation dihidupkan dan "boot from network", workstation meminta kepada sembarang host yang mau memberikan "program boot".

    Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

    Penentuan alamat IP dan konfigurasi secara otomatis. Pada saat komputer client dihidupkan, client mengirimkan permintaan "siapa aku" ke jaringan menggunakan alamat broadcast. DHCP server akan memberikan jawaban sesuai dengan alamat NIC dan ketersediaan konfigurasi mencakup alamat IP, subnet mask, default gateway, dan sebagainya. Penggunaan IP dan konfigurasinya memiliki masa pakai (sewa?). Bila masa sewa habis, maka client meminta apakah bisa meneruskan sewa atau menggunakan konfigurasi yang baru. Jika komputer client berpindah ke subnet lain, alamat IP tersebut akan diambil kembali oleh server untuk digunakan oleh komputer lain.

    Windows Internet Name Service (WINS)

    Penterjemahan alamat-nama (dan sebaliknya) untuk NetBIOS (MS-Windows dan DOS).

  • Pemetaan alamat dan nama secara dinamis: Setiap kali client WINS dihidupkan, client mendaftarkan (registration) namanya ke server. Ketika client WINS dimatikan, client memberitahu server untuk melepas (release) namanya. Dengan demikian client dapat berpindah subnet dan IP dengan mudah dan tetap dalam pemantauan server. Apabila dalam jangka waktu tertentu client tidak memperbaharui statusnya (renewal), client dianggap memutuskan diri dari jaringan (crash, gagal-daya, dsb).
  • Menampilkan daftar komputer: Dengan WINS semua clients (Windows NT, Windows 95, Windows for Workgroups, LAN Manager 2.x, dan MS-DOS menggunakan Microsoft Network Client 3.0) dapat melihat semua client lainnya baik yang ada di dalam network atau di luar subnet di seberang router.
  • Penurunan kebutuhan broadcast: NetBIOS menggunakan broadcast untuk mempublikasikan keberadaan sebuah komputer ke subnetnya. Apabila jumlah komputer dalam jaringan sangat banyak, maka jaringan semakin terbebani dengan "pengumuman" ini. WINS Server menurunkan keperluan akan broadcast, karena permintaan langsung ditujukan ke server daripada ke broadcast. Broadcast tetap muncul apabila permintaan ke WINS server gagal.
  • Peta Jaringan UNPAR

    Peta fisik (yang disederhanakan) jaringan UNPAR seperti dapat dilihat dalam diagram yang direferensikan, terbagi menjadi 2 kelompok:

    1. Akademik-net, mencakup laboratorium komputer di fakultas, warnet, UKM, dsb.
    2. Administrsi-net, pada saat ini hanya terdiri dari satu subnet besar menghubungkan semua unit/biro/fakultas.

    Jaringan akademik (student), sepenuhnya hanya mendukung protocol TCP/IP. Dengan demikian pembentukan subnet lebih mudah. Kebutuhan protocol lain yang melintasi subnet diserahkan pada pengelola router pemilik subnet sepanjang tidak mengganggu "backbone".

    Jaringan administrasi (home, BAPSI) protocol yang digunakan:

    1. TCP/IP untuk kebutuhan akses internet (intranet menyusul)
    2. IPX/SPX untuk remote boot dan pengolahan data SIM dengan Novell Netware yang ada di BAPSI
    3. NetBEUI untuk sharing printer di berbagai unit/biro/fakultas.

    Atas keragaman protocol, jenis dan jumlah komputer dalam jaringan administrasi, maka perlu persiapan supaya pembagian subnet dapat berjalan dengan lancar.

    Kecepatan transfer dalam jaringan administrasi sudah pada tingkat jenuh. Diameter jaringan sangat besar (jauh), jumlah hub maksimal. Setiap gangguan kecil dalam jaringan menyebabkan penambahan yang berarti bagi beban jaringan.

    Kendala yang harus dipertimbangkan untuk pembagian jaringan:

    1. NetBEUI lintas unit atau ruangan masih belum banyak digunakan. Apabila sudah diperlukan dapat digunakan WINS atau diatasi sementara dengan setting lokal (statis).
    2. Pemisahan subnet akan menambah delay (memperlambat) akses ke jaringan UNPAR-intranet bagi subnet tsb.
    3. Karena sebagian komunikasi menggunakan protocol IPX, perlu router yang me-route IPX. Bila hardware router harganya dirasa cukup mahal dapat diganti dengan PC-router berbasis (Netware, Windows-NT, Linux). Kerugian PC-router: apabila komputer mati mendadak, kemungkinan terjadi kerusakan pada program.
    4. Remote-boot yang terintegrasi dalam workstation menggunakan protocol IPX (Netware). Perlu bootp-relay di setiap server. Penulis belum berhasil menjalankan BOOTP server untuk protocol IPX di server non-netware.
     

    About

    Site Info

    Text

    Teknik komputer dan jaringan Copyright © 2009 Community is Designed by Bie